Yudisium dan Orasi Ilmiah IAI-Tribakti Lirboyo Kediri ke 51

0
1751

Institut Agama Islam Tribakti Lirboyo Kediri menyelenggarakan Yudisium dan Orasi Ilmiah ke 51 di Aula Muktamar Lirboyo pada hari sabtu, 14/10/2017. Acara ini dihadiri pengurus Yayasan, Pimpinan Institut, pimpinan Fakultas, Bapak/Ibu Dosen dan seluruh mahasiswa peserta Yudisium.

Acara Yudisium merupakan rangkaian acara sebelum Dies maulidiyah dan wisuda yang akan diselenggarakan nanti pada tanggal 28 Oktober 2017. Pada acara ini dibacakan surat keputusan nama-nama mahasiswa dan IPK yang didapat sebagai proses penilaian akhir dari seluruh mata kuliah yang telah diambil mahasiswa selama menempuh studi di Institut Agama Islam Tribakti Kediri, memenuhi syarat secara sah serta dinyatakan Lulus dan berhak mengikuti wisuda.

Selain pembacaan SK peserta yudisium, acara ini diisi dengan Orasi Ilmiah oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifulloh Yusuf atau biasa disapa Gus ipul di depan seluruh peserta yudisium sebanyak 533 yang terdiri dari 464 sarjana strata 1 (S1) dan 69 dari program pasca sarjana.

Sambutan atas nama Yayasan Pendidikan Islam Tribakti (YPIT) disampaikan KH. Hasan Zamzami Mahrus, beliau menyampaikan sejarah Tribakti yang didirikan oleh KH. Mahrus Aly, kemudian bercerita bagaimana Rektor selanjutnya kala itu KH. Imam Yahya Mahrus berfikir agar Tribakti bisa berkembang dan maju, kemudian beliau berani membuka pendaftaran mahasiswi putri untuk pertama kali yang sebelumnya hanya mahasiswa putra saja, sempat diprotes para durriyah Lirboyo yang akhirnya diterima dengan baik .

Kemudian sambutan terakhir disampaikan oleh Rektor Kediri KH. Abdulloh Kafabihi Mahrus, beliau juga menjelaskan tujuan Kampus Tribakti yang dulu bernama UIT itu didirikan. Keprihatinan para kyai salah satunya KH. Mahrus Aly bagaimana memikirkan agar santri bisa berkiprah dimasyarakat, santri punya amal, ilmu, akhlak, punya kecerdasan spiritual, intelektual dan ketrampilan, maka didirikannya Kampus Tribakti.

Acara yudisium kali ini sedikit berbeda yaitu dinyanyikannya lagu Syubbanul Wathon atau Yaa Lal Wathon setelah Mars Tribakti yang tahun sebelumnya tidak ada dalam rangkaian acara. Saat menyanyikan Ya Lal Wathon seluruh peserta yudisium dan tamu undangan dengan penuh semangat menyanyikan dan mengepalkan tangan. Lagu ini sengaja dinyanyikan untuk menumbuhkan nasionalisme dan cinta tanah air bagi seluruh civitas akademika Institut Agama Islam Tribakti Kediri serta mengingatkan kembali akan semangat perjuangan bangsa Indonesia terutama bagi anak-anak muda khususnya mahasiswa agar ikut serta menjaga keutuhan NKRI, Ujar M Arif Khoiruddin selaku Ketua Panitia. (humas-iait)

Leave a reply