Tiga Mahasiswa UIT Lirboyo Ikuti Konferensi Internasional ICORHESTECH 2024 di Universitas Ibrahimy SItubondo
Situbondo, 27 Mei 2024 – Konferensi Internasional tentang Inovasi, Teknologi, dan Sains (ICORHESTECH) yang diselenggaran tahun ini oleh Universitas Ibrahimy Situbondo Jawa Timur Indonesia. Acara ini menarik para ilmuwan, inovator, akademisi, dan profesional teknologi dari mancanegara untuk berbagi ide, penelitian terbaru, dan solusi inovatif dalam menghadapi tantangan global.
Tema besar yang diangkat, “The Challenges of Science and the Weakening of Mankind”, menyoroti pentingnya inovasi dalam mengatasi berbagai masalah sosial, kesehatan dan dampak teknologi yang dihadapi oleh dunia saat ini. Dalam pidato pembukaannya, Dr. Dewi Ratih Tirtosari, M.Si., Ketua Panitia ICORHESTECH 2024, menekankan urgensi kolaborasi lintas disiplin untuk menghasilkan solusi yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat global.
Salah satu dari konferensi ini adalah presentasi dari Narasumber pertamaSyekh Ridho Muhammad Abdallah Muhammad Azabdari Universitas Al-Azhar Cairo Mesir, menyoroti tentang pentingnya menjaga kebersihan, keindahan dan kesehatan dalam pandangan islam. dalam penyamapain materinya Prof. Dr. A. Yasid, MA., LLM. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya menyoroti tentang Pentingnya Maqasidus Syari’ah dalam menentukan hukum-hukum islam. narasumber ketiga Hadiyatullah, Phd. juga membahas tentang kesehatan yang berhubungan dengan pemecahan ion tubuh yang dipengaruhi faktor ekternal.
Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri mendelegasikan 3 mahasiswa untuk menyampaikan pikiranya yaitu Muhammad Khoirul Muna/HKI/6, Ahmad Munawir As-Soffan/HKI/6 mengkaji tentang “Analysis of Cashback in the LBM Lirboyo Decision from the Perspective of As Syatibi’s Inductive Theory” dan Dodi Kurniawan/TM/4 membahas “Knowledge Challenges In The Modern Era Prof. al – Attas Perspective”.Tujuannya, yaitu memberikan ruang kepada mahasiswa bersikap kritis dan matang dalam kajian penelitian yang kemudian dapat didiskusikan denga para Guru Besar, Dosen, para peeliti lainnya untuk membuka wawasan baru.
Mahasiswa Muhammad Khoirul Muna yang sering kita sapa Muna mendapatkan “Best Partisipant” dalam ajang award pada kegiatan seminar tersebut karena aktif dalam bertanya secara kritis yang disampaikan oleh pemateri. Hal ini memicu mereka untuk bersemangat lagi menggali hukum-hukum islam terutama Ushul Fiqh dan Fiqh Itu sendiri yang tiada habis untuk selalu dibahas.
Bagi mereka, event ini sangat perlu terus berkelanjutan terutama untuk mahasiswa sendiri supaya terbuka dengan pimikiran-pemikiran terbaru dari ranah social masyarakat, ruang lingkup media social yang kemudian didiskusikan bersama.
Di akhir perjalanan mereka, berkesempatan untuk sowan kepada KH. Afifudin Muhajir (Wakil Rais Am PBNU. Dan beliau memberikan petuah “Seorang Ta’lim Muta’alim harus mempunyai dua hal: 1) Himmatul Aliyah (cita-cita yang tinggi), 2) Jiddun (Rajin)”.
Comments are closed.
Recommended
-
Yudisium dan Orasi Ilmiah IAI-Tribakti Lirboyo Kediri ke 51
18 October 2017 -
Hari Santri Dosen dan Mahasiswa dihimbau Memakai Sarung
22 October 2017