Partisipasi UIT Lirboyo dalam Dialog Kerjasama Atdikbud SILN Saud
Makkah, Arab Saudi – Pimpinan Perguruan Tinggi dan Praktisi Pendidikan Indonesia mendapat undangan dari kedutaan besar RI untuk Arab Saudi berupa Dialog Kerjasama Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN) Saudi. Acara dilangsungkan pada Kamis, 20 Juni pada pukul 09.00 hingga 11.00 di Sekolah Indonesia Makkah. Hadir dalam kesempatan tersebut yakni Dr. A. Jauhar Fuad, M.Pd. dan Dr. Ali Imron, M.Fil.I.
Acara ini bertujuan untuk membangun kerjasama pendidikan antara Indonesia dan Arab Saudi. Badrus Sholeh, M.A., Ph.D (Atase Pendidikan dan Kebudayaan) menyampaikan bahwa pemerintah Arab Saudi membuka peluang beasiswa kepada 500 mahasiswa Indonesia untuk semua jenjang S1, S2 dan S3. Pembukaan program beasiswa ini diperuntukkan untuk bidang sains dan teknologi dengan syarat mahasiswa mempunyai kemampuan berbahasa inggris. Nantinya pengantar kuliah menggunakan Bahasa inggris dan pendaftaran dilakukan secara online. Pemerintah Arab Saudi juga membuka beasiswa dauroh bahasa arab bagi orang Indonesia selama 1 bulan penuh.
Beasiswa dari Arab Saudi merupakan beasiswa terbesar yang diberikan kepada warga negara Indonesia jika dibandingkan dengan negara manapun di dunia, termasuk Australia yang porsi beasiswanya tidak lebih dari 500 kursi. Pada bidang agama sendiri seleksi sedikit berbeda Dimana peserta harus mempunyai kemampuan berbahasa arab dan akan melewati seleksi wawancara.
Terdapat 22 kampus negeri yang tersebar luas di Arab Saudi yang mana seluruhnya dapat menerima beasiswa. Selain itu, sejumlah kampus juga menerima beasiswa melalui jalur LPDP. Universitas di Arab Saudi memiliki ranking yang baik bahkan masuk ke dalam urutan teratas dunia, seperti King Abdulaziz University (KAU) yang berada pada peringkat 143 dunia, King Fahd University of Petroleum & Minerals berada pada peringkat 180 dunia, dan King Saud University pada peringkat 200 dunia.
Peningkatan akreditasi universitas memerlukan kolaborasi penelitian dan publikasi internasional antara dosen dari Arab Saudi dengan dosen dari Indonesia. Jumlah publikasi antar dua negara telah menghasilkan 70 artikel jurnal di bidang sains. Arab Saudi sendiri membuka peluang penelitian bersama dalam berbagai bidang, seperti pada bidang teknologi, sosial hingga ekonomi. Dosen dari Indonesia juga bisa berkesempatan melakukan penelitian di sekolah Indonesia yang ada di Arab Saudi.
Selain itu, terdapat peluang KKN Internasional yang dilakukan oleh mahasiswa bersama dengan dosen sebagai pendamping PKM. Mahasiswa dapat melakukan kegiatan pendidikan dan pengajaran pada sekolah Indonesia yang ada di Arab Saudi, baik pada bidang kurikulum sekolah ataupun kegiatan lain seperti belajar membaca Al-Qur’an dan keterampilan.
Para dosen dapat melakukan pendampingan kepada para tenaga kerja migran yang mana mereka mengalami berbagai masalah dan perlu ada pendampingan dari akademisi.
Terdapat 3 sekolah Indonesia di Arab Saudi mulai dari jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA dengan kurang lebih 2500 siswa dan 97 tenaga pendidik. Terbanyak mencapai 1200 siswa berada di sekolah Indonesia di Kota Jeddah, selebihnya berada di Riyadh dan Makkah. Sekolah Indonesia menampung anak-anak Indonesia yang mana merupakan keturunan buruh migran yang lahir dan besar di Arab Saudi. Bahasa pengantar yang digunakan yakni Bahasa Indonesia. Sebanyak 60% siswa Indonesia tidak memiliki identitas resmi dan membutuhkan perhatian agar bisa kembali ke Indonsia.
Sebagai upaya dalam penguatan dan realisasi kegiatan maka perlu dilakukan MoU dengan perguruan tinggi. Harapannya, Perguruan Tinggi dapat memberikan beasiswa di Indonesia kepada para anak buruh migran. Hal ini dilakukan untuk memutus rantai pekerjaan migran yang kurang terampil.
Makkah, 20 Juni 2024
A. Jauhar Fuad.
Rapat Tinjauan Manajemen UIT Lirboyo Kediri 2024
22 August 2024
Comments are closed.