UIT Lirboyo Kediri Sukses Gelar Seminar Paradigma Studi Qur’an di Era Kontemporer Berbasis Pesantren

0
103

Kediri – Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri telah sukses menyelenggarakan seminar ilmiah pada 5 September 2024 bertajuk “Paradigma Studi Qur’an di Era Kontemporer Berbasis Pesantren” sebagai puncak acara Annual Meeting Asosiasi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (AIAT) ke-7 tahun 2024. Seminar ini merupakan kolaborasi gemilang antara AIAT se-Indonesia, Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri, dan Institut Agama Islam Negeri Kediri.

Acara yang dihadiri oleh para akademisi, mahasiswa, dan praktisi ini dibuka oleh Rektor Universitas Islam Tribakti, Dr. Reza Ahmad Zahid, Lc., MA. Dalam sambutannya, Dr. Reza menggarisbawahi peran penting mahasiswa sebagai generasi Qur’ani yang seharusnya menginternalisasi nilai-nilai Al-Qur’an dalam setiap aspek kehidupan mereka. Beliau menekankan bahwa dengan menegakkan nilai-nilai Al-Qur’an, mahasiswa dapat meraih syafaat dari Allah SWT dan menghidupkan semangat para pendahulu yang menyatukan dunia melalui kitab suci tersebut. Dr. Reza mengutip pernyataan penting dari penelitian mengenai persatuan umat Muslim melalui kekuatan Al-Qur’an:

“اصبح المسلمون بقوة القر ان امة متوحد بلغتها وفي شريعتها وفي دنيها وفي سياستها”

“Dengan kekuatan Al-Qur’an, umat Muslim bersatu dalam bahasa, syariat, agama, dan politik. Semua kembali kepada Al-Qur’an, menunjukkan barakah dari kehadiran Al-Qur’an.”

Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan serangkaian penandatanganan perjanjian kerjasama sebagai berikut:

  1. Penandatanganan MOU antara Rektor UIT, Dr. H. Reza Ahmad Zahid, Lc., MA; dengan Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ), Dr. Syahrullah Iskandar, MA; dan Ketua AIAT se-Indonesia, Prof. Dr. Sahiron Syamsuddin, MA.
  2. Penandatanganan MOA antara Dekan Fakultas Dakwah, Ushuluddin, dan Psikologi dengan PSQ dan AIAT se-Indonesia.
  3. Penandatanganan MOA antara Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi dengan PSQ dan AIAT se-Indonesia.

Seminar ini menghadirkan narasumber utama, yaitu Prof. Dr. Sahiron Syamsuddin, MA (Ketua AIAT se-Indonesia dan Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) serta Dr. Syahrullah Iskandar, M.A. (PSQ dan Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Keduanya memberikan wawasan mendalam tentang pemanfaatan ilmu alat, nahwu, sorof, balaghah, dan ushul fiqih dalam menyikapi problematika kontemporer. Prof. Dr. Sahiron Syamsuddin, MA. memperkenalkan teori Hermeneutika Ma’na cum Maghza yang mencakup tiga aspek penting: 1. Al Ma’na Al Tarikhi (Makna Historis)., 2. Al Maghza Al Tarikhi (Signifikansi Fenomenal Historis)., 3. Al Maghza Al Mutaharrik (Signifikansi Fenomenal Dinamis)

Teori ini bertujuan untuk membantu mufassir menghindari pemahaman literal dan memberikan jawaban yang relevan terhadap tantangan zaman modern, serta memastikan bahwa Al-Qur’an tetap relevan dan aplikatif di sepanjang masa.

Diskusi berlangsung aktif dan mendalam yang memfasilitasi peserta dalam berbagi pemikiran dan bertanya seputar topik seminar. Kualitas diskusi ini menciptakan suasana yang memperkaya dan meningkatkan pemahaman semua pihak yang terlibat.

Kedepannya diharapkan ilmu yang dibagikan melalui seminar ini dapat memberi manfaat yang luas dan mendalam bagi semua peserta serta mendukung upaya bersama dalam memperdalam studi Al-Qur’an di era kontemporer.

Comments are closed.