Partisipasi UIT Lirboyo dalam Workshop dan FGD Proposal PKM di Puncu Kediri

0
221

Pada Sabtu 18 Mei 2024, FKDP Indonesia mengadakan workshop dan FGD terkait penyusunan proposal PKM bagi dosen PTKIS. Dr. Amang Fathurrahman, M.Pd. selaku koordinator FKDP Indonesia menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sebagai upaya menjembatani persoalan para dosen dalam pembuatan proposal PKM dan mengingat adanya perbedaan cukup signifikan antara menulis proposal penelitian dengan proposal PKM. Selain itu, kegiatan ini juga sekaligus untuk mempererat silaturahim antar dosen PTKIS sehingga mampu saling bersinergi yang berkelanjutan.

Para peserta yang hadir meliputi kawasan regional Kediri serta wilayah tapal kuda antara lain yakni IAIFA Kepung, IAIHA Pare, UIT Lirboyo Kediri, STIKIP Paron Ngawi, Universitas Al Falah Assunniyah Jember, dan Universitas Ibrahimy Situbondo. Masing-masing peserta membawa draft proposal PKM yang kemudian ditinjau oleh tim reviewer yang terdiri dari Dr. Amang Fathurrahman, M.Pd dari UNU Pasuruan dan Dr. Moh. Irmawan Jauhari, M.Pd.I dari UIT Lirboyo Kediri.

Sesi FGD dan pendalaman bagian-bagian proposal oleh tim reviewer

Para peserta FGD cukup antusias dalam berdiskusi terkait bagaimana merangkai kata sampai menjadi judul yang menarik, menyusun latar belakang berbasis teori, fenomena, dan problem di lapangan, hingga membuat matrik program PKM berbasis metode pengabdian yang digunakan. Tim reviewer pun memberikan masukan-masukan seperti bagaimana membuat proposal PKM yang berbasis program kampus seperti KKN maupun kegiatan yang memang menjadi spesialisasi dosen agar nantinya yang bersangkutan tidak hanya menjadi panita PKM namun juga aktif didalamnya. Selain itu, dengan membuat proposal berbasis program kampus seperti KKN, proposal yang dibuat memiliki akurasi data yang tinggi serta menjembatani komunikasi kampus dengan warga dimana KKN dilakukan. Apalagi tidak sedikit fakta bahwa selepas KKN maka komunikasi dan hubungan kampus dengan masyarakat juga berakhir.

FGD yang dilakukan juga membantu para dosen dalam mengatasi beberapa permasalahan seperti meminimalisir plagiasi, membantu menemukan diksi yang tepat sebagai kata kunci judul, membuat MPO, dan menyusun RAB mengingat ketiganya tidak jarang menjadi permasalahan teknis ketika menyusun proposal. Dan yang paling utama adalah, bagaimana mengerjakan proposal PKM yang terintegrasi dengan keseluruhan program Pengabdian baik internal maupun eksternal kampus.

Output dari kegiatan tersebut diharapkan sehari kemudian para dosen sudah selesai submit pengajuan proposal PKM. Amalia Rosyadi, M.Si selaku Ketua PSGA UIT lirboyo menambahkan usul yang tidak menutup kemungkinan kegiatan ini melahirkan komunikasi dan sinergi penelitian maupun PKM lintas kampus. Ia menyatakan siap berkolaborasi dengan salah satu peneliti dari kampus Assunniyah Jember yang akan mengadakan PKM di Papua Barat.

Pada akhirnya kegiatan tersebut ditutup dengan foto bersama untuk menguatkan ikatan emosional. Selain itu juga Kang Aziz (Moch. Aziz Qoharudin, M.H.) selaku wakil dari IAIFA memberikan kenang-kenangan buku PKM dengan pendekatan PAR. Hal mana juga dilakukan oleh Kang Ir dengan Singosari-nya.

Barter buku antara Kang Aziz dan Kang Ir

Setelah acara selesai, para dosen yang berasal dari kawasan Kediri berkumpul untuk menggagas dan melanjutkan konsep KKN Kolaborasi yang pernah dilakukan pada 2023 kemarin. Kali ini IAI Hasanudin Pare tergerak untuk mengambil peran mengingat output dari KKN Kolaborasi dalam meningkatkan kualitas mahasiswa serta dosen yang terlibat didalamnya.

Alhasil, pembicaraan menghasilkan kesepakatan untuk melanjutkan pertemuan kembali dalam waktu dekat.

FGD KKN kolaborasi di Kediri

Comments are closed.