Ugkap Kasus Agraria, BEM FS Gelar Seminar Nasional UUPA

0
1008

Kediri- Minggu (11/11) di Aula Mahrus Aly BEM Fakultas Syari’ah (BEM FS) menggelar seminar nasional yang membuat mahasiswa melek akan agraria. Dengan bertemakan “Undang Undang Pokok Agraria (UUPA) ditengah pusaran hutang dan investasi”.

Bersama Bu Sheila sebagai moderator memandu seminar dengan gaya luwesnya, juga pak Abbas sebagai keynote speaker yang mampu menyuntikkan permasalahan pada awal prolog, kemudian pak Rudi sebagai pemateri pertama dan juga pak Putut sebagai pemateri kedua mereka mampu membuat mahasiswa melek akan reformasi agraria, sampai akhirnya membawa mahasiswa untuk studi kasus dengan masalah yang memang sedang panas di negara ini.

Tema ini berangkat dari anggapan bahwa ini adalah masalah yang paling urgen di negara indonesia yang kaya dan subur..

“Tema diangkat karena tema ini merupakan masalah yang paling urgen yg ada di negara kita yaitu masalah Agraria. Karena banyak kasus yg belum terbongkar, oleh karena itu kami dari teman-teman syariah ingin mengangkat ini kepermukaan mahasiswa agar mahasiswa ini melek terhadap agraria tersebut,” jelas Ahmad Zumroni selaku Pengangkat tema.

Selain bertujuan agar mahasiswa melek akan agraria, seminar ini bertujuan membangun kesadaran mahasiswa agar bisa mengadvokasi terhadap warga yg terkena dampak konflik agraria.

Sejauh ini UUPA memang diakui sedang dalam situasi rentan dan mengalami kemunduran yang sognifikan, dalam babak perjuangan nya karena ditengah situasi pusaran hutang, dan investasi menyebabkan bahwa setiap program atau kebijakan turunan dari Reformasi Agraria justru berpotensi menghilangkan hak sumber agraria dari rakyat tani.

Sikap mahasiswa terhadap UUPA dalam aspek pergerakan dan perjuangan “bahwa mahasiswa adalah peranan paling penting dalam Reformasi Agraria, juga sebagai kelompok yang mempunyai kemampuan tentang bagaimana regulasi, kebijakan, sistem, sampai mengoperasionalkan sebuah kebijakan menjadi sebuah tataran program-program tahtis.

Di sisi lain karna mahasiswa merupakan pemuda yang diharapkan mampu melakukan mobilitas yang begitu baik, yang tidak dilakukan oleh sektor lain. Disini lah bagaimana mahasiswa menjadi pelopor dalam setiap gerakan masyarakat utamanya dalam perjuangan untuk menuntaskan dan mewujudkan reformasi agraria” papar Pak Putut sebagai pemateri

Harapan bukan menjadi satu kegiatan pamungkas, jadikan seminar ini sebagai pintu pembuka awal kita untuk mempelajari lebih dalam mengenai persoalan-persoalan agraria. Dan saya fikir tidak hanya melakukan diskusi tapi kita juga bisa memulai satu gerakan yang mungkin tidak harus sampai tingkatan yang sangat progresif tapi bisa kita mulai dari hal-hal yang sederhana. Bagaimana kemudian hal yang simple yang dapat dijangkau oleh mahasiswa secara luas itu menjadi program-program awal dari perjuangan kawan-kawan. begitu harap pemateri.

Comments are closed.