Dua Dosen UIT Lirboyo Kediri Menjadi Juri Lomba Infografis Nasional di IAIN Kediri

Kediri — Dua dosen dari Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri, Imam Mubarok, S.Sos.I., dan Moh. Fikri Zulfikar, M.Pd., dipercaya sebagai juri dalam Lomba Infografis Tingkat Nasional yang digelar di IAIN Kediri. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Tadris Bahasa Indonesia (HMPS TBIN) pada Selasa, 5 November 2024, di Aula Rektorat Lantai 4 IAIN Kediri.
Lomba infografis ini mengusung tema “Melestarikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Era 5.0 untuk Transformasi Digital.” Tema tersebut dipilih untuk merespons pesatnya perkembangan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari. Dengan tema ini, lomba bertujuan untuk mengajak generasi muda menjaga kelestarian bahasa dan sastra Indonesia dengan memanfaatkan teknologi sebagai alat pelestarian budaya. Peserta diharapkan menghasilkan karya yang kreatif, informatif, relevan, dan mudah dipahami.
Dalam menilai karya, Imam Mubarok dan Moh. Fikri Zulfikar fokus pada dua aspek utama: Infografis dan Presentasi. Pada aspek Infografis, mereka memperhatikan orisinalitas, kesesuaian dengan tema, serta tampilan visual yang kreatif dan estetis. Sementara itu, dalam aspek Presentasi, struktur penyajian, tata bahasa, serta kejelasan dan ketepatan waktu menjadi poin penilaian penting. Selain itu, sesi tanya jawab diadakan untuk menguji pemahaman peserta terhadap karya yang mereka tampilkan.
Imam Mubarok dan Moh. Fikri Zulfikar mengungkapkan kebahagiaan mereka dapat berpartisipasi sebagai juri dalam acara ini. Mereka berharap lomba ini mampu menginspirasi mahasiswa dari berbagai daerah untuk lebih peduli terhadap bahasa dan sastra Indonesia di tengah era digital. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat mempererat silaturahmi antar mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, serta Perguruan Tinggi Keagamaan Islam di Indonesia.
Lomba ini diikuti oleh enam finalis dari berbagai kampus, termasuk IAIN Kediri, IAIN Ponorogo, Universitas Trunojoyo Madura, dan STKIP PGRI Pacitan. Para finalis bersaing menunjukkan kreativitas mereka dalam meramu konten digital yang mengangkat nilai-nilai budaya Indonesia.
Kedua juri berharap acara serupa bisa terus dilaksanakan di masa depan sebagai wadah bagi generasi muda untuk berkreasi dan berkontribusi dalam pelestarian budaya melalui pendekatan digital.